ARTICLE AD BOX
Mereka adalah pecalang perempuan dari Kayangan Luhur Batukaru, Desa Adat Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Sebanyak 17 pecalang istri datang ke acara tersebut. Mereka merupakan pecalang istri pertama di Bali sejak dibentuk pada 2019 lalu.
Ketua Pecalang Istri Kayangan Luhur Batukaru, Desa Adat Wongaya Gede Ni Ketut Pariati, mengatakan tugas dari pecalang istri tidak jauh berbeda dengan pecalang lanang atau laki-laki, yaitu mengatur dan menjaga keamanan di wewidangan masing-masing. Namun, pecalang istri lebih sering ditugaskan untuk mengawasi pakaian/busana pamedek di pura.
“Khusus untuk di Kahyangan Batukaru, sudah semua mulai ditertibkan cara-cara berpakaian yang benar untuk ke pura,” ujar Pariati
Dia berharap kehadiran pecalang perempuan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Menurut Pariati, peran pecalang perempuan sangat dibutuhkan ketika menjaga di pura.
Misalkan, ketika ada yang pamedek perempuan yang kerauhan maka dapat ditangani oleh pecalang istri. Hal ini untuk mengantisipasi kesalahpahaman jika perempuan yang mengalami kerauhan itu ditangani oleh pecalang laki-laki.
“Pernah kejadian ketika pecalang laki-laki yang menangani malah difitnah. Apalagi sekarang kita lihat tren-tren yang ada di pura yang ada istilahnya kerauhan sudah banyak sekali, kami perannya di situ karena sudah menjaga juga,” kata Pariati.
Dia pun berharap desa adat lainnya juga membentuk pecalang istri.
Sejauh ini memang baru Kayangan Luhur Batukaru, Desa Adat Wongaya Gede saja yang membentuk pecalang istri di Bali.
Sekretaris Pasikian Pecalang Bali Ngurah Pradnyana, menyampaikan pecalang istri yang terdata sementara hanya di Kayangan Luhur Batukaru, Tabanan saja. "Itu yang baru masuk data di kami,” ucapnya.
Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Bali Ida Penglingsir Agung Sukahet mengatakan ini adalah inisiatif yang bagus bagi desa adat untuk membentuk pecalang istri. Dia mengapresiasi krama istri yang ingin ngayah kepada desanya. “Ini baru inisiatif mereka untuk memeriksa perempuan-perempuan agar tidak melanggar etika. Jadi itu bagus, ini baru dan Ratu dukung,” ujar Bendesa Agung. 7 adi