ARTICLE AD BOX
"Saya sudah menghadap Menteri PU, dan tiga hari lalu rapat dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur (DJPI). Tol ini akan berlanjut, melintasi Gilimanuk-Pekutatan, Pekutatan-Soka, dan Soka-Mengwi," ujar Koster.
Proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp5 triliun untuk konstruksi dan Rp4 triliun untuk pembebasan lahan, dengan skema pembiayaan lahan oleh pemerintah dan konstruksi oleh swasta.
DJPI pun disebutkan sudah meninjau lokasi tol di wilayah Pekutatan.
Koster juga menyebut proyek subway sedang dalam tahap perubahan fase, dengan pembahasan melibatkan pihak ketiga. "Menteri Bappenas berjanji mendukung. Doakan agar proyek ini lancar," katanya. Ia menegaskan pentingnya infrastruktur untuk mengatasi kemacetan, terutama di wilayah Badung dan Denpasar, dengan target penyelesaian bertahap hingga 2029.
Pembangunan infrastruktur ini melibatkan sharing pembiayaan antara Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota seperti Badung, Gianyar, Denpasar, dan Tabanan. "Pak Wagub memimpin pembangunan infrastruktur ini. Badung ditargetkan selesai 2026, paling lambat 2029," tambah Koster.
Proyek ini diharapkan memperkuat posisi Bali sebagai destinasi pariwisata yang menyumbang lebih dari 40% wisatawan mancanegara dan devisa negara.
"Bali wilayah kecil, tapi dicintai dunia. Infrastruktur harus dipercepat agar kita tidak kalah bersaing," tutup Koster, meminta dukungan doa dari masyarakat.