Proyek Pengolahan Sampah Jadi Listrik di Bali Dimulai Juli 2025

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
"Mulai bulan Juli kami kejar penyiapan segala peraturan yang diperlukan. Mulainya pembangunan mungkin setelah 2025 karena proses perizinan enam bulan itu sudah sangat jago," ujar Hanif Faisol saat meninjau kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, Selasa (21/5).

Menurut Hanif, tahapan perizinan mencakup persetujuan lingkungan, pemetaan tata ruang, hingga pengesahan regulasi teknis. Diharapkan pada akhir Desember 2025, semua proses tersebut rampung untuk 33 unit pengolahan sampah, sesuai arahan Presiden RI.

"Harapan kami Desember akhir, 33 unit yang menjadi sasaran akan selesai proses perizinannya," jelasnya.

Setelah itu, lanjut Hanif, pembangunan fisik fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik akan dimulai awal 2026. Proyek ini akan dikawal langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU). Nantinya, energi listrik hasil olahan akan langsung disalurkan ke jaringan PLN.

“Dan timbal balik bagi Bali adalah bentuk subsidi pembelian tenaga listrik,” ujarnya.

Untuk mendukung program ini, Menteri LH meminta Pemerintah Provinsi Bali memastikan pasokan sampah sebagai bahan bakar tersedia minimal 1.000 ton per hari. Selain itu, Bali juga diminta menyiapkan lokasi pengolahan yang sesuai standar.

Hanif menegaskan, pembangunan fasilitas ini akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia juga mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi terbaik dalam pengolahan sampah, agar tidak menimbulkan persoalan lingkungan baru.

Ia mencontohkan kasus RDF (Refuse-Derived Fuel) di Rorotan, Jakarta Utara, yang gagal mencapai target kapasitas pengolahan 2.500 ton per hari. Salah satu penyebabnya adalah pencampuran sampah organik dan non-organik, serta kesalahan dalam pemilihan teknologi.

“Ternyata saat dioperasionalkan, baunya muncul. Masalah utamanya bukan RDF-nya, tapi teknologinya. RDF butuh sampah yang sudah terpilah,” jelas Hanif.

Karena itu, ia meminta proyek di Bali tak mengulang kesalahan serupa. “Teknologi harus yang terbaik. Kita tidak bisa asal improvisasi,” tegasnya.*ant

Read Entire Article