ARTICLE AD BOX
Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan, Bapak Made Artajaya, S.Pd., M.Si., sebanyak 30 peserta yang merupakan perwakilan Pokdarwis, BUMDes, pelaku wisata desa, serta perwakilan dari seluruh banjar di Desa Batuan mengikuti pelatihan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengelola potensi wisata lokal.
Kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekpar Bali, Dr. Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST.Par., M.Par., dan dihadiri pula oleh Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Poltekpar Bali terhadap penguatan kapasitas masyarakat desa agar mampu mengembangkan produk wisata yang berdaya saing serta memiliki karakter lokal yang kuat,” kata Dr. Diah Sastri.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi bersama antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi paparan tentang strategi pengembangan paket wisata berbasis potensi lokal, teknik storytelling yang efektif, serta analisis daya tarik wisata desa.
Seluruh materi disampaikan langsung oleh para dosen Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Poltekpar Bali yang bertindak sebagai fasilitator. Para peserta diajak untuk memahami bagaimana mengenali dan mengangkat kekuatan lokal Desa Batuan, mengemas cerita yang menarik, serta menganalisis berbagai daya tarik yang dimiliki desa agar dapat menjadi daya jual utama dalam produk wisata.
Pelatihan berlanjut pada hari kedua dengan kegiatan praktik lapangan, di mana para peserta langsung menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan sehari sebelumnya. Dalam sesi ini, peserta bekerja dalam kelompok untuk menyusun rancangan paket wisata tematik, mengembangkan narasi storytelling yang menggugah, serta melakukan pemetaan daya tarik desa.
Menurut Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, pelatihan ini memberikan nilai tambah besar bagi masyarakat. “Harapannya, hasil pelatihan ini dapat segera diimplementasikan dan menjadi produk wisata unggulan yang tidak hanya mampu menarik kunjungan wisatawan, namun juga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran Poltekpar Bali dalam mendampingi masyarakat dan mendorong promosi potensi desa ke level yang lebih luas.
Di akhir kegiatan, para peserta menyampaikan antusiasmenya untuk mengembangkan produk wisata desa secara berkelanjutan. Poltekpar Bali sendiri berkomitmen untuk melakukan pendampingan lanjutan, selain melalui pelatihan lanjutan pada semester berikutnya, termasuk juga dalam melaksanakan Praktik Kuliah Lapangan bersama mahasiswa untuk dapat langsung melakukan observasi paket wisata yang ditawarkan oleh Desa Batuan, guna memastikan hasil pelatihan ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat optimal bagi Desa Batuan.
Melalui kegiatan ini, Koordinator Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Ni Putu Evi Wijayanti, S.E., M.Par., berharap model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal ini dapat direplikasi di desa-desa wisata lain, tidak hanya di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia, sebagai upaya membangun pariwisata yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.