Ngenteg Linggih di Pura Pasek Punduk Dawa Beri Vibrasi Positif untuk Bali

9 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
“Upacara ini berjalan lancar dari awal hingga puncak karya berkat dukungan Semeton Pasek dari seluruh Nusantara. Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia, desa adat setempat, pemerintah, dan semua pihak yang terlibat,” ujar Nyoman Kenak di sela-sela upacara.

Ia menegaskan, karya berskala besar yang kerap digelar di Pura ini bukan dalam konteks atraksi atau persaingan, melainkan bagian dari kontribusi spiritual Semeton Pasek untuk mewujudkan Bali yang santi (damai) dan jagadita (sejahtera).

“Upacara ini bukan semata untuk Pura Pasek atau Semeton Pasek saja. Vibrasinya untuk Bali, untuk seluruh umat Hindu,” ujarnya.

Sebagai Ketua PHDI Provinsi Bali, Nyoman Kenak menjelaskan, jenis upacara yang digelar termasuk dalam kategori utama, yakni tingkatan tertinggi dalam tradisi Hindu Bali. Upacara ini melibatkan ratusan sulinggih dan pemangku dari berbagai daerah.

Namun ia menekankan bahwa upacara besar saja tidak cukup. Perlu kesadaran holistik umat Hindu untuk menjaga sraddha bhakti (iman dan pengabdian spiritual) kepada Sang Pencipta, sekaligus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan besarnya upacara. Nilai-nilai seperti gotong royong, introspeksi, dan peningkatan kesadaran diri harus terus dihidupi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Nyoman Kenak juga menyerap aspirasi umat yang hadir, terutama mengenai pengelolaan organisasi Pasek yang anggotanya mendominasi di Pulau Bali. Ia berkomitmen membawa masukan tersebut dalam rapat-rapat pengurus MGPSSR untuk merancang program kerja yang relevan dan bermanfaat.

“Banyak umat ingin turut berkontribusi terhadap pelaksanaan karya di pura ini. Semangat ini harus kita wadahi dan arahkan untuk kemajuan bersama,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh Semeton Pasek untuk bersatu dan berkolaborasi menghadapi tantangan zaman, tidak hanya dari sisi ritual, tapi juga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan keterampilan.

“Tantangan generasi muda saat ini berbeda dengan zaman kami dulu. Sekarang banyak kemudahan, tinggal bagaimana dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun kualitas diri,” katanya.

Nyoman Kenak juga menambahkan bahwa meskipun puncak upacara telah selesai, umat yang ingin ngaturang bhakti ke Pura Catur Parhyangan Linggih Mpu Gana tetap akan dilayani dengan baik.

“Jangan lupa nunas ica kepada Tuhan agar kita semua semakin maju. Ini menjadi fokus saya lima tahun ke depan. Saya mohon dukungan semua pihak dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Read Entire Article