ARTICLE AD BOX
Informasi dari sumber di lapangan mengungkapkan sebelum peristiwa terjadi beberapa orang buruh asal Sumba pesta miras. Merasa tak nyaman dengan suara keras dari kelompok pemabuk itu korban berinisial S menegur mereka.
Ternyata teguran dari korban asal Jawa Timur itu membuat kelompok pemabuk marah. Awalnya hanya cekcok mulut. Tak saling terima pendapat, para pemabuk asal Sumba itu naik pitam dan melakukan penyerangan.
Tiga orang pelaku yang diketahui sesama buruh proyek di sana melakukan pemukulan, pelemparan batu terhadap S. Mendapat penyerangan brutal, korban mencoba menyelamatkan diri ke dalam bedeng.
Melihat S diserang, sejumlah temannya berusaha melerai. Mereka juga jadi sasaran penyerangan. Tak mau kalah, kelompok dari S pun melakukan perlawanan hingga terjadilah saling serang.
Untuk mengamankan situasi itu aparat TNI, Polisi, Pecalang, dan masyarakat sekitar datang ke TKP. Saat petugas datang saling serang berhenti dan para pelaku kabur.
"Ada tiga orang yang jadi otak dari peristiwa tersebut, masing-masing berinisial J, M, L. Mereka menyerang S dan buruh lainnya yang ada di bedeng. Sebenarnya mereka sama-sama buruh di sana. Usai melakukan penyerangan J, M, L kabur dari TKP. Hingga hari ini masih dilakukan penyelidikan," ungkap sumber.
Kapolsek Kuta Selatan, AKP I Komang Agus Dharmayana W dalam keterangan persnya, pada Kamis (22/5) mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Timnya di lapangan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku "Identitas pelaku sudah kami kantongi. Mereka adalah sesama buruh di sana," ungkapnya.7 cr80