ARTICLE AD BOX
Mereka diharapkan mencapai catatan waktu yang telah ditargetkan. Selain itu, mereka juga diharapkan mempersembahkan medali bagi Bali.
"Target utama adalah mereka mencapai catatan waktu yang ditargetkan, karena selama latihan mereka sudah mampu meraihnya. Tinggal nanti, hasilnya dilihat saat Kejurnas berlangsung," ujar Pelatih TSC, Putu Takahide Valentino kepada NusaBali, Senin (26/5).
Dengan mencapai catatan waktu yang ditargetkan, mereka diharapkan pula menyumbang medali untuk Pulau Dewata. "Jika bisa, mereka meraih medali sebanyak-banyaknya. Lantaran di sana, mereka membawa nama Bali," ucap Takahide.
Menurut Takahide, bila catatan waktu perenang TSC bagus, peluang mereka masuk tim Indonesia untuk ke SEA Age pada Juni 2025 mendatang di Singapura terbuka. "Karena renang merupakan cabang olahraga terukur, sehingga yang bicara adalah catatan waktu," jelas mantan pelatih Pelatnas ini.
Pada SEA Age 2024 lalu, TSC meloloskan dua perenang atas nama Rochelle Lizzy Setiawan dan Putu Kayana Natha Dharma. Ditahun ini, Takahide ingin perenang TSC bisa lolos lebih dari dua orang. Berbagai persiapan telah dilakukan. Perenang TSC berlatih secara intensif dibawah pengawasannya.
Bahkan, mereka latihan sampai mendekati keberangkatan. "Kami berangkat dari Bali ke Jakarta, Rabu siang (28/5). Rabu paginya, kami masih latihan," kata Takahide. Ke 13 perenang TSC yang berlaga di Kejurnas terdiri dari Tjokorda Gede Putra Krisananda Dwipayana, Putra Arafah.
Putu Rohedi Arya Wijaya Putra, Diajeng Retno Kemuning Jordan, Made Ghanya Arjumand Valani, Dewa Ayu Regina Putri, Putu Kayana Natha Dharma, I Gusti Ngurah Nararya Putra Sumardianta, Rochelle Lizzy Setiawan, I Made Bagus Ananta Putra, Tjokorda Gde Okabawa Krisdarpa Mahendra, Putu Adyastha Pradipta Mahawira dan Satria Andrew Tan.
Dari 13 perenang itu, satu perenang dibiayai oleh KONI Bali dan PB Akuatik Indonesia Bali. Selebihnya, kata Takahide, biaya secara mandiri dan ada pula yang dibiayai oleh KONI Kabupaten Klungkung dan Pengcab Akuatik Klungkung. Lantaran sebagian dari mereka adalah perenang yang akan memperkuat Tim Klungkung di Porprov 2025 Bali.
"Untuk itu, Kejurnas juga sebagai uji coba perenang Klungkung sebelum ke Porprov Bali," ucap Takahide. Di Kejurnas nanti, mereka tidak hanya bersaing dengan perenang dari daerah lain. Melainkan, dengan sesama perenang Bali pula.
Mengenai lawan, Takahide mengatakan, perenang dari daerah dari Pulau Jawa masih menjadi lawan kuat seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Namun, Takahide tetap optimis anak didiknya mampu meraih hasil terbaik di Kejurnas, khususnya mencapai catatan waktu yang telah ditargetkan. k22