SPB Mandarin Center Resmi Didirikan, Jembatani Pendidikan dan Budaya Indonesia - Tiongkok

1 month ago 5
ARTICLE AD BOX
Acara ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua pihak, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan bahasa Mandarin dan menjembatani wawasan budaya Tiongkok bagi para pelajar dan profesional melalui pembentukan SPB Mandarin Center, yang merupakan sebuah kolaborasi antara BAMA dan Yayasan Dharma Widya Ulangun. Setelah itu, dilanjutkan dengan workshop bertajuk ‘Common Greetings in Mandarin’ yang mengajak mahasiswa IPBI mengenal dasar-dasar bahasa Mandarin dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Dalam sambutannya, Direktur Utama BAMA, David Kurniawan, menekankan bahwa visi dari SPB Mandarin Center tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga membangun pengertian dan komunikasi yang mendalam. "Komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan bercakap-cakap, tetapi juga pada pemahaman tentang sejarah dan budaya masing-masing. Oleh karena itu, memahami bahasa, budaya, dan warisan Tiongkok sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi dan membangun hubungan yang berarti antara kedua negara," ujarnya.

David juga menyoroti hubungan panjang dan bersejarah antara Indonesia dan Tiongkok, yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Sejak berdirinya Tiongkok sebagai Republik pada tahun 1949 dan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, hubungan antara kedua negara ini semakin kuat. Indonesia adalah salah satu mitra strategis Republik Rakyat Tiongkok, sehingga peluang untuk masyarakat Indonesia, khususnya Bali, semakin besar. 

Dengan banyaknya wisatawan asal Tiongkok yang berkunjung ke Bali, kemampuan berbahasa Mandarin harus ditingkatkan. Oleh karena itu, mereka bekerjasama dengan IPBI untuk membangun fasilitas pendidikan bahasa Mandarin. Alasan pemilihan IPBI adalah karena institusi ini merupakan salah satu yang terbesar di Bali, dengan fasilitas yang baik dan mahasiswa yang berkualitas. Hal ini diharapkan dapat mendukung percepatan proses pembelajaran bahasa Mandarin. 

David juga mengungkapkan, bahwa BAMA juga telah menjalin kerja sama dengan Shandong Vocational and Technical University dan Shandong Communication and Media College, yang akan mendukung kurikulum dan bahan pelajaran serta instruktur yang berpengalaman. “Instruktur kami adalah lulusan Indonesia dari universitas di Tiongkok, serta instruktur asli dari China, yang memastikan bahwa siswa kami menerima pendidikan berkualitas tinggi,” ungkapnya.

Mempelajari bahasa Mandarin dianggap penting, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai kunci untuk memahami berbagai bidang, seperti teknologi, keuangan, pertanian, dan kesehatan. SPB Mandarin Center berkomitmen untuk menyediakan pengajaran bahasa yang komprehensif, yang akan membangun dasar yang kuat bagi siswa untuk usaha mereka di masa depan.

Foto: Rektor IPBI Dr. I Made Sudjana (kiri) dan Direktur Utama PT Bali Mandarin Akademi David Kurniawan (kanan), Jumat (11/10). -ADI PUTRA

Siswa terbaik akan mendapatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa di Tiongkok, memungkinkan mereka merasakan langsung keunggulan pendidikan yang ditawarkan negara tersebut. Selain itu, pusat ini akan menjalin koneksi dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Indonesia, menciptakan jalur untuk lowongan pekerjaan dan pertumbuhan profesional, serta menawarkan kesempatan magang di Tiongkok.

Sementara itu, Rektor IPBI, Dr. I Made Sudjana SE., MM., CHT., CHA., mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya atas pendirian Mandarin Center sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa. Menurutnya, pendirian Mandarin Center ini merupakan salah satu realisasi dari program unggulan institusi yang dipimpinnya. Sebagai institusi yang berfokus pada pariwisata dan bisnis internasional, IPBI terus berupaya meningkatkan hubungan internasional, termasuk dengan negara-negara seperti Tiongkok.

“Dulu, kami sudah bekerja sama dengan Korea dan telah membangun Korean Center di sini untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa. Sekarang, dengan kedatangan rekan-rekan dari Tiongkok, kami menyambut baik kesempatan ini untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa, terutama dalam bahasa dan budaya Tiongkok,” ungkap Dr. Sudjana.

Rektor menambahkan, pendirian Mandarin Center tidak hanya akan memberikan akses pembelajaran bahasa Mandarin, tetapi juga akan dilanjutkan dengan kursus bahasa Mandarin di masa mendatang. “Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya menguasai bahasa Inggris, tetapi juga bahasa asing lainnya, termasuk bahasa Mandarin. Ini sangat penting, terutama di bidang pariwisata di seluruh Asia dan dunia,” lanjutnya.

Penguasaan bahasa Mandarin akan sangat berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan di pasar global. Ia meyakini bahwa jika mahasiswa menguasai bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa asing lainnya, mereka akan memiliki nilai tambah yang signifikan.

Dengan demikian, SPB Mandarin Center diharapkan tidak hanya menjadi pusat pembelajaran bahasa, tetapi juga sebagai pusat budaya dan pendidikan Tiongkok di Bali. Kerjasama ini akan berkontribusi dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan memberdayakan siswa untuk berkembang dalam masyarakat yang terglobalisasi. *cr79
Read Entire Article