Setelah 1993, Pura Panti Gotra Sentana Dalem Tarukan Kembali Gelar Karya Ngenteg Linggih

Kadek Ambara, Sekretaris Panitia sekaligus Manggala Karya, menjelaskan bahwa karya ini merupakan momentum penting bagi keluarga besar yang menyungsung pura tersebut. “Karya ini kami persiapkan jauh-jauh hari. Proses dimulai sejak tahun 2016 melalui perbaikan bangunan pura, hingga akhirnya pada tahun 2024 kami sepakat melaksanakan upacara besar ini. Persiapan intensif dimulai dua bulan lalu dengan membentuk panitia, menyusun sarana-prasarana banten, dan keperluan lainnya,” ujarnya.  

Pura Panti Gotra Sentana Dalem Tarukan disungsung oleh sekitar 69-70 Kepala Keluarga (KK) dari berbagai daerah, tidak hanya di Banjar Alangkajeng. Beberapa keluarga besar ini berasal dari keturunan yang telah menikah keluar, mencerminkan hubungan keluarga yang terus berkembang.  

Untuk mendukung pelaksanaan upacara, setiap keluarga sepakat memberikan urunan sebesar Rp1,5 juta. Total biaya karya diperkirakan mencapai Rp300 juta hingga Rp700 juta, mencakup seluruh proses dari awal hingga akhir.  

 

Kadek Ambara menggambarkan karya Ngenteg Linggih sebagai bentuk "pengisian daya" spiritual. "Jika diibaratkan seperti mengisi baterai ponsel, setelah 30 tahun daya itu mulai melemah. Karya ini menjadi momen untuk memperkuat kembali hubungan spiritual kami dengan leluhur dan Ida Bhatara. Harapannya, karya ini membawa keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan kami sebagai keturunan (pertisentana)," jelasnya.  

Menurutnya, karya ini juga menjadi kesempatan belajar bagi generasi yang lebih muda. “Tiga puluh tahun lalu, kami masih remaja. Sekarang, sebagai orang tua, kami lebih memahami betapa pentingnya persiapan dan pelaksanaan karya ini,” ungkapnya.  

Karya Ngenteg Linggih ini, yang bertepatan dengan Purnama Kalima, diharapkan membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh keluarga besar. "Kami berharap karya ini berjalan lancar tanpa hambatan, baik secara niskala maupun skala," tutup Kadek Ambara.  

Pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih di Pura Panti Gotra Sentana Dalem Tarukan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi leluhur sebagai wujud bakti dan yadnya, serta melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritual bagi generasi mendatang.  *m03