Pemkot Denpasar ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

1 month ago 4
ARTICLE AD BOX
Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung. 

Pangempon Pura Luhur Uluwatu yang juga Panglingsir Puri Agung Jro Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, didampingi Bandesa Adat Pecatu I Wayan Sumerta, mengatakan rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu, selanjutnya menuju Pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Pura Luhur Uluwatu.

Turah Joko menambahkan, setelah pujawali, pada Rabu (16/10) sampai Jumat (18/10) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi. Sedangkan panyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bakti ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari bencana serta diberikan kekuatan dan keselamatan, sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga," ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.

Sekda Alit Wiradana mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh krama untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa srada bakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Sekda Alit Wiradana. @ mis
Read Entire Article