PASI Impikan Lapangan Representatif

3 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali 
Cabang olahragaaAtletik yang menjadi andalan dalam melahirkan sejumlah atlet untuk mewakili Bali maupun Indonesia pada berbagai kejuaraan ternyata masih terseok-seok memikirkan venue. Hal ini disebabkan belum adanya satupun lapangan atletik yang representatif, baik untuk sekedar latihan maupun menggelar kejuaraan.

Ketua Pengprov PASI Bali, I Wayan Mudana tidak memungkiri terkait belum adanya lapangan representatif bagi para atlet atletik Bali. Yang ada selama ini, kata Mudana, hanya lapangan yang dimanfaatkan seadaanya oleh para atlet untuk latihan. Meski demikian, Mudana mengaku para atlet yang dilahirkan PASI Bali memiliki jiwa dan mental pejuang dalam setiap kejuaraan. 

"Terus terang, kami tidak memiliki lapangan representatif di Bali. Ya, selama ini hanya gunakan lapangan yang ada saja seperti di Mengwi itu. Tapi atlet kami bisa memberikan yang terbaik untuk Bali," ungkap Mudana, Senin (28/10).

Menurut Mudana, lintasan lapangan atletik yang representatif dan paling ideal untuk para atlet sejatinya itu terbuat dari sintesis atau tartan. Namun, sampai saat ini Bali belum memiliki. Sebenarnya, kata Mudana, pihaknya sudah mengusulkan lapangan di GOR Ngurah Rai, tapi karena kondisi di lapangan tersebut tidak memungkinkan untuk dibikinkan lapangan atletik, sehingga sampai saat ini belum ada. 

"Sudah saya mintakan ke pengelola di GOR Ngurah Rai itu. Ya, jawabannya tidak bisa karena berhubungan juga di sana stadion. Peluang dibikin di sana itu cukup besar, tapi karena kendala dari pengelola akhirnya tidak bisa," tegas Mudana, yang juga Perbekel Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan itu.

Mudana tidak memungkiri, nama-nama besar seperti Maria Natalia Londa lahir dari lokasi atau tempat latihan yang belum memadai itu. Namun, karena semangat juang cukup besar, maka bisa mewakili Bali bahkan Indonesia pada berbagai kejuaraan. Mudana berharap ke depannya akan ada lapangan yang representatif untuk para atlet Bali.

"Ketika tidak ada lapangan representatif, maka agenda kegiatan atau kejuaraan di Bali tidak bisa dilaksanakan. Padahal, potensi untuk Sport Tourism juga sangat terbuka lebar. Ya, harapannya nanti bisa ada lokasi untuk bangun venue representatif," pungkas Wayan Mudana, berharap.dar
Read Entire Article