Kakao dan Kopi Masuk Program Swasembada Pangan

2 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
Zulkifli menyampaikan awalnya komoditas yang diunggulkan pada program swasembada pangan adalah beras, jagung dan tebu untuk kebutuhan gula.

"Kita sekarang tambah lagi, cokelat karena itu unggulan kita, kopi," ujar Zulkifli di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu.

Menurut Zulkifli, saat ini Indonesia masih melakukan impor terhadap kakao. Oleh karena itu, komoditas ini masuk dalam program swasembada pangan,

"Kemudian cabai, bawang, itu juga kita kembangkan," katanya. Pemerintah memfokuskan beras dan jagung sebagai komoditas utama swasembada pangan. Setelah beras berhasil, akan dilanjutkan dengan jagung.

Namun hal tersebut akan dilaksanakan satu per satu, agar target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun bisa terwujud.

Sementara itu, Zulkifli juga menyampaikan anggaran untuk program swasembada pangan tahun 2025 sebesar Rp139,4 triliun.

"Anggaran cukup besar di ketahanan pangan tahun 2025, itu ada Rp139,4 triliun totalnya, tapi tersebar," ujar Zulkifli.

Total anggaran tersebut akan dibagi kepada beberapa kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Gizi Nasional, BUMN Pangan dan lainnya.

Adapun penyebaran anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan pupuk sebesar Rp44 triliun yang diserahkan kepada BUMN Pangan, dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp16,25 triliun, cetak sawah Rp15 triliun, Badan Gizi Nasional Rp71 triliun dan lainnya.

Zulkifli mengatakan, anggaran tersebut nantinya juga akan dibagi ke dalam beberapa program dari kementerian atau lembaga terkait yang berada di bawah naungan Kemenko Pangan.

"Kita akan koordinasi, nanti output-nya apa, apa yang akan dikerjakan, harus betul-betul bisa terintegrasi, terarah, sehingga target yang kita ingin capai, swasembada pangan itu betul-betul bisa kita realisasikan," kata Zulkifli.

Sebelumnya, Zulkifli mengungkapkan, dalam merealisasikan program swasembada pangan yang ditargetkan tercapai pada 2028 diperlukan adanya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

"Satu tim harus kerja sama yang baik untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2028," ujar Zulkifli dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Selasa (29/10).*
Read Entire Article