ARTICLE AD BOX
Pawartaka Karya, Dewa Ketut Oka mengatakan, sebelum puncak karya kemarin, prosesi sudah diawali dengan rangkaian upacara pada rahina Anggara Paing Sungsang, Selasa (17/9). Mulai nanceb taring, mecaru ayam brumbun, ngunggahin sunari, pengerajeg karya, ngadegan tapini, pengemit karya, guru dadi. Kemudian mendak tirta pakuluh di Pura Luhur Lempuyang, Pura Tirta Empul, Pura Segara Erjeruk, Pura Selukat, Pura Beji Alasrum, Pura Beji Kaja Kangin, Pura Sidakarya, dan Pura Besakih.
Selanjutnya, rahina Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (20/9) mendak toya anyar, negtegin, nyangling. Buda Paing Kuningan, Rabu (2/10), Mecaru Wraspati Kalpa Medurga, Mecaru Rsi Gana, Melaspas Pedagingan, dan Mendem Pedagingan. Pada hari yang bersamaan Desa Adat Mawang, Desa Lodtuduh, juga menggelar mendak lan mlaspas bagia ring Pura Desa lan Puseh Adat Silungan. Sukra, Jumat (4/10), melasti ke Segara (Pantai) Purnama dan mecaru panca sato ring segara. “Puncak karya dipuput Ida Pedanda Siwa Gria Ageng Kutri dan Ida Pedanda Buda Gria Ageng Batuan,” kata Dewa Ketut Oka, didampingi Bendesa Adat Silungan Made Kardi, dan Penyarikan Desa Adat Silungan Dewa Made Adi Wisma.
Selanjutnya pada Redite Umanis Langkir, Minggu (6/10) hari ini dan Soma Paing Langkir, Senin (7/10) besok dilanjutkan mepeed dan nganyarin. Diharapkan melalui karya Mepadudusan Alit, Ngenteg Linggih, Rsi Gana lan Mupuk Pedagingan ini dapat memperkokoh spiritual umat serta wujud syukur dan srada bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. nvi