ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menargetkan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 akan diumumkan pada Desember akhir tahun ini.
"Ketua Umum KONI Marciano Norman mengupayakan Surat Keputusan terkait cabang olahraga PON XXII/2028 di NTB-NTT keluar pada Desember," demikian keterangan tertulis KONI Pusat di laman resmi di Jakarta, Kamis (7/11).
KONI memprioritaskan cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON 2028 adalah cabang-cabang Olimpiade. Sedangkan cabang yang tidak dipertandingkan dalam PON, tetap diwadahi berkompetisi melalui beberapa ajang terobosan dari KONI yang digelar setiap dua tahun di kabupaten/kota.
Ajang-ajang tersebut yakni Pekan Olahraga Bela Diri Nasional (Indonesia Martial Art Games/IMAG), Pekan Olahraga Pantai Nasional (Indonesia Beach Games), Pekan Olahraga Indoor (Indonesia Indoor Games), dan PON Remaja (Indonesia Youth Games).
Ketua Umum KONI Marciano mengatakan ada beberapa hal yang segera dibenahi untuk menyambut PON 2028, seperti regulasi, mutasi atlet, dan sebagainya. Sebelumnya, Marciano juga mendorong tata kelola organisasi anggota di tingkat pusat hingga daerah agar semakin baik sehingga program pembinaan juga semakin produktif untuk menghasilkan atlet berkualitas.
"Apabila atlet di tingkat kabupaten/kota sudah baik, maka yang dipertandingkan di tingkat provinsi serta menjadi juara merupakan atlet yang betul-betul terbaik," ujar Marciano.
Sementara di sutu sisi, KONI Pusat juga mendukung transformasi organisasi dan pengembangan prestasi Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB Pabersi).
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan, angkat berat Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan ke depannya. Dia Marciano memberi apresiasi setinggi-tingginya untuk Pabersi. Dia juga berterima kasih mengikuti PON XXI yang berjalan dengan baik.
“Angkat berat adalah cabang olahraga yang potensial dan akan terus berkembang di masa mendatang,” kata Marciano Norman dalam keterangan resmi KONI Pusat, Kamis.
“Saya rasa para atletnya memiliki potensi dan saya berharap Pabersi bisa mendapatkan sponsor dari pihak luar, seperti yang dilakukan PABSI, karena biaya yang diperlukan tidak terlalu besar untuk ikut kejuaraan dunia,” imbuh Marciano.
PB Pabersi sebelumnya merupakan transformasi dari induk olahraga Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) yang lalu disesuaikan dengan induk federasi internasional dan dipecah menjadi federasi angkat berat dan federasi angkat besi.
Pabersi resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020. Pada PON Aceh-Sumut 2024, angkat berat memecahkan empat rekor PON yakni Widari dari Kalimantan Timur pada kelas 47 kg putri, Syaifahmi Riski atlet kebanggaan Riau pada kelas 59 kg putra, serta dua atlet dari Jawa Barat, Maria Magdalena pada kelas 84 kg putri dan Fitria Martiningsih pada kelas +84 kg putri. ant